Laman

--------------------------------- Memotret kehidupan dalam suatu rangkaian bahasa dan frasa 8.) ---------------------------------

26 November 2012

crpn: crt hjn (123 bln)


Hening, semua hanyut dalam aktifitas yang melulu itu-itu saja. Sejenak kuputar kepala seratus delapan puluh derajat dari kanan ke kiri mengamati rekan kerja yang juga melulu. Ah.. kupikir ini saatnya untuk bercengkram riang dengan si lepi dongker inventaris, menggelitik tutsnya sesuka hati, menyusun huruf demi huruf hingga menjadi kata lalu kalimat hingga akhirnya terangkai paragraf. Diluar sana, suara hujan bergemuruh membasahi jalan aspal. Kudengarkan irama hujan diiringi dengan petir, mengagetkan, seketika membuat geletar di hati. Ini musim hujan pertamaku, musim hujan di tanah tangerang yang khas dengan udaranya yang panas lembab membuat pemakaian hand and body lotion sedikit hemat :D minim pemakaian sun protect filter membikin warna kulit asia semakin menciri khas, eksotika Indonesia :O

Semakin membisu, seakan-akan hujan yang turun mampu menenggelamkan suara ke titik terdalam. Simfoninya menghantarkan gelombang teta yang membawa pikiran antara sadar dan tidak sadar. Semakin berat rasanya membuka kembali Microsoft si raja tabel dan formulasi, sementara berhenti dulu dari produktifitas kerja barang beberapa menit saja, mengasingkan diri dari row, column, dan sheetnya excel. Sadar, ini akan membuat pekerjaan semakin menggunung. Tapi tidak apa-apa lah pikir saya, ini adalah sejentik upaya untuk menggeser kata monotone menjadi politone dalam aktifitas di meja kursi dan ruang kerja berukuran lima kali empat meter. Membuka layar word putih polos tanpa garis horizon dan vertikal lalu menodainya dengan beberapa bait racauan.

Mari kita meracau.