Laman

--------------------------------- Memotret kehidupan dalam suatu rangkaian bahasa dan frasa 8.) ---------------------------------

09 Mei 2013

mahabbah

sahabat, apakah kau tau, aku bahagia sekali, kawanan debar sedang bergemuruh di dadaku. hari ini akan aku kenakan baju tercantik yang aku punya, sekedar untuk menemuinya. sahabat, beliau yang aku kagumi, datang dengan kesederhanaannya yang menciri khas. mengetuk pintu rumah, ibu yang bukakan pintunya. dibawakannya aku separsel buah. dia juga bawakanku setangkai bunga, dan sepasang cincin, yang dalam hitungan menit akan sama-sama melingkar dijariku dan dijarinya. wajahku tiba-tiba merona. memerah seperti kepiting rebus. malu-malu aku pun tersipu. sahabat, aku bahagia, dia meminta izin dari ayah dan ibu ku untuk membawaku hidup bersamanya. tau kah kau sahabat, bahwa aku bahagia benar-benar, teramat sangat bahagia. aku pun mulai mengerti apa itu cinta. lambat laun aku bisa memahaminya. ternyata, ada yang cemburu padaku. tapi, seketika ingatanku tertuju pada Yang Maha Pencemburu. Allah. bukankan seharusnya hanya Engkau satu sebaik-baiknya tempat labuhan segala rasa. dan maka seharusnya lebih besar yang mana? antara cinta pada orang yang aku kagumi? atau cinta pada Dzat yang telah menghadirkan cinta untuk orang yang aku kagumi? jadi sahabat, pantaskah aku mencintainya lebih dari cintaku pada-Nya?