Laman

--------------------------------- Memotret kehidupan dalam suatu rangkaian bahasa dan frasa 8.) ---------------------------------

17 Juli 2013

terlalu mencintai dunia?? X X X

Bismillah...berikut ini adalah rangkuman halaqah beberapa waktu yang lalu. temanya sedikit menyentil, bahkan sampai serasa tersindirsindir sayah jadinyah setelah mendengarkan 'ceramah' dari teh zil (kenalin, beliau murabbiyah nya akuu...aktifitasnya ruaarr biasa : ibu dosen farmasi, ibu rumah tangga, ibu kader, ibu guru TPA, dll.) Subhan Allah.. *** terlalu mencintai dunia adalah suatu penyakit yang harus dibasmi, yang namanya 'terlalu', kalau kadarnya berlebih-lebihan maka akan seperti hama jadinya, merusak!! Boleh-boleh saja kita mencintai dunia, tapi harus kita ketahui dulu seberapa besar kadar cinta dunia itu agar tidak melampaui batasannya. jangan sampai terlena dengan kesenangan-kesenangan fana duniawi, selalu ingatlah tujuan kita dicipta adalah untuk menuju satu titik akhir yaitu akhirat-Nya. seperti yang termaktub dalam Al-Qur'an Surah An-Naziyat ayat 42 sampai dengan 46. yang artinya : (42) orang-orang kafir bertanya padamu (wahai Nabi Muhammad SAW)tentang hari kebangkitan kapankah akan terjadi? (43) siapakah kamu (hingga) dapat menyebutkan waktunya? (44) kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (tentang ketentuan waktunya) (45) kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari kebangkitan) (46) pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa tidak tinggal di dunia melainkan hanya sebentar saja di waktu sore atau pagi hari kira-kira begitulah gambarannya, tidak akan ada satu pun orang yang mengetahui kapan berakhirnya kehidupan di dunia. tidak akan ada yang bisa menyebutkan waktunya. hanya kepada Allah lah semuanya akan kembali. hingga pada saat hari kebangkitan dimulai kita tidak merasa pernah tinggal di dunia melainkan hanya sebentar saja. maka sebaiknya apa yang harus kita lakukan selama Allah masih beri kesempatan untuk hidup di dunia?? pandai-pandailah kita memainkan peran, ketika siang hari, berperanlah kita sebagai 'singa Allah' : mencari rezeki yang halal dan toyib, bertebaran di muka bumi, semaikan manfaat untuk diri sendiri dan sesama, memperluas ukhuwah, menjalin silaturahm, dll. ketika malam hari, berperanlah sebagai 'rahib Allah' : berdoa, bersyukur, sujud, qiyamul lail, dll. Hikmahnya : hendaklah kita beramal untuk menuju satu titik yang pasti, akhirat, untuk mencapai jannah-Nya yang Maha Sempurna Maha Kekal. di bawah ini adalah 5 kriteria sebagai tolak ukur terlalu mencintai dunia : 1. terlalu sibuk dengan urusan duniawi "bermegah-megahan telah melalaikan kamu. sampai kamu masuk ke dalam kubur. jangan begitu, kelak kamu akan mengetahui akibat dari perbuatanmu itu. dan janganlah begitu jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin. niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka jahiim. dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan yang kamu megah-megahkan di dunia itu." At-Takatsur 2. menghalalkan segala cara "dan janganlah kamu memakan harta yang lain diantara kamu dengan jalan yang bathil..." Al-Baqarah : 188 3. lupa kepada Allah "...janganlah melalaikan untuk mengingat Allah..." Al-Munafiqun : 9 4. memiliki sifat yang bakhil atau kikir "...janganlah kalian menyangka bahwa kebakhilan itu adalah baik bagi mereka. sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat..." Ali-Imran : 180 5. berubah pendirian "sesungguhnya orang-orang yang beriman kemudian kafir, kemudian beriman kemudian kafir lagi, kemudian bertambah kekafirannya maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka dan tidak pula menunjuki mereka kepada jalan yang lurus." An-Nisa : 137 sudah... itu saja... apakah kita termasuk kedalam kriteria-kriteria tersebut?? naudzubilah . jangan sampai . semoga Allah selalu menunjuki kita jalan yang hanif. semoga Allah melindungi kita dari sifat-sifat tidak terpuji . semoga Allah mengumpulkan kita dengan orang-orang sholeh . semoga kelak tempat akhir kita adalah firdausnya Yang Maha Sempurna. aamiin . yang benar itu datangnya dari Allah SWT . yang salah itu datangnya dari diri saya pribadi yang masih belajar . Semoga Allah Mengampuni Semuanya . Wassalam.... :)