Laman

--------------------------------- Memotret kehidupan dalam suatu rangkaian bahasa dan frasa 8.) ---------------------------------
Tampilkan postingan dengan label Refleksi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Refleksi. Tampilkan semua postingan

26 Agustus 2013

wahai diri, mungkin matamu lupa memandang, kelak berakhir kemana tubuhmu akan telentang, di atas tanah dengan papan tertandang, wahai diri, mungkin matamu tersita emas bergemintang, tertutup tinggi ilalang, hingga luput akan kehidupan yang akan datang, wahai diri, mungkin mulutmu menelantarkan puji syukur, atas nikmat yang tak pernah terukur, atas rezeki yang terus mengucur, wahai diri, mungkin mulutmu alpa bertutur, tentang hari-hari di alam kubur, tentang duniawi yang kelak akan hancur, wahai diri, ingat bahwa akhirnya kita hanya seonggok daging, kulit otot tulang belulang akan mengering, tertimbun dalam-dalam pada tanah kering, wahai diri, maka seharusnya engkau diri, tak lupa dengan kesyukuran, di setiap waktu yang Allah berikan, dalam napas nadi yang masih berkesempatan..

27 Mei 2013

membuat komitmen ini berarti membicarakan banyak hal yang baik-baik. nantinya akan ada sesosok pemimpin yang memimpin barisannya. yang dipimpin pun nantinya akan sepenuh bakti pada pemimpinnya. jika Allah percaya, kelak akan ada jundi-jundi yang membuat semakin ramai. jundi yang menjadi amanah. bukan sekedar amanah. tapi juga pertanggunganjawab untuk masa-masa mereka ke depan. mewujudkan satu persatu harapan bersama. membangun rumah sederhana yang nyaman. menanti muda yang lambat laun kian menua. keriput, beruban, dan ompong sama-sama. tentu saja bahagia bersama. menyematkan warna-warni di setiap harinya. seperti spektrum pelangi. teman diskusi yang ada selalu. bercanda, tertawa, dan bersyukur bersama. membangun rasa kagum yang semakin menjadi. disiram-sirami perhatian biar makin subur. lalu berbuah dan menebar manfaat untuk sesama. saling percaya satu sama lain. semua itu tentu jika Allah meridhoi.

09 Mei 2013

mahabbah

sahabat, apakah kau tau, aku bahagia sekali, kawanan debar sedang bergemuruh di dadaku. hari ini akan aku kenakan baju tercantik yang aku punya, sekedar untuk menemuinya. sahabat, beliau yang aku kagumi, datang dengan kesederhanaannya yang menciri khas. mengetuk pintu rumah, ibu yang bukakan pintunya. dibawakannya aku separsel buah. dia juga bawakanku setangkai bunga, dan sepasang cincin, yang dalam hitungan menit akan sama-sama melingkar dijariku dan dijarinya. wajahku tiba-tiba merona. memerah seperti kepiting rebus. malu-malu aku pun tersipu. sahabat, aku bahagia, dia meminta izin dari ayah dan ibu ku untuk membawaku hidup bersamanya. tau kah kau sahabat, bahwa aku bahagia benar-benar, teramat sangat bahagia. aku pun mulai mengerti apa itu cinta. lambat laun aku bisa memahaminya. ternyata, ada yang cemburu padaku. tapi, seketika ingatanku tertuju pada Yang Maha Pencemburu. Allah. bukankan seharusnya hanya Engkau satu sebaik-baiknya tempat labuhan segala rasa. dan maka seharusnya lebih besar yang mana? antara cinta pada orang yang aku kagumi? atau cinta pada Dzat yang telah menghadirkan cinta untuk orang yang aku kagumi? jadi sahabat, pantaskah aku mencintainya lebih dari cintaku pada-Nya?

02 Mei 2013

ada lembut yang tersemat pada setiap nya melebihi bening embun disepucuk hijau daun tau kah kau semesta teramat sangat menanti keberadaannya meski waktu untuk nya belum tiba untuk menjejak bumi tapi apakah kau tau kelak pada saatnya berjuta embun itu akan jatuh merintik tanah merembesi bumi hingga lembab dibuatnya seperti ada hara yang terus dan terus bertambah subur lalu berjuta-juta kehidupan akan mekar karena naluri lembutnya sungguh begitu memesona perangai halus budi pekerti baik ada padanya kulihat masa depan pun ada pada diri-dirinya mencetak wajah-wajah di ufuk harapan teruntuk para ibu dan calon ibu kau harus tau bahwa kau adalah madrasah untuk anak-anakmu dan pendampingmu adalah arsitek nya ya tentu saja arsitek peradaban

16 Februari 2013


…………………….
memang.. tidak akan pernah ada kata cukup untuk sebuah kebersamaan. satu dua bulan. pertemuan denganmu memang sangat sangat begitu singkat. ketika kehendak Allah berbeda pada setiap makhluknya. dan ketika ditakdirkan untuk menapaki jalan yang berbeda pula. direnggangkan dengan jarak yang menganga. hingga akhirnya mengurangi frekuensi untuk menemuimu. lalu ikut terjun dalam aksi-aksimu. ini tidak akan pernah dirasa cukup setelah akhirnya lama tak menjumpaimu lagi. tapi.. pernah kecemplung dalam duniamu adalah kesempatan yang tak pernah jadi percuma.  kau menawan hati. semestamu banyak sekali berikanku inspirasi. semoga masih mau menganggapku bagian kecil darimu. maaf untuk ke-pasif-an-ku yang semakin menjadi :>
sepertinya Allah sudah banyak bukakan jalan kebaikan untukmu. meladangkan pahala untukmu. serentet aksi sosial menunggu ada campur tanganmu disana. terus menumpuk hingga jadi bukit-bukit yang berubah jadi gunung-gunung. kemudian membiarkanmu terus mengepakkan sayap agar kau gagah beraksi dalam laga kemanusiaan. sedikit menyentuhnya dengan ke-sukarelawan-an-mu. kukira Allah sudah menuliskan skenario paling baik untuk kelanjutan cerita darimu.
aku penggemar lamamu yang disini selalu menunggu cerita-cerita heroikmu. terus beramal sampai titik terjauh. dan berguna sampai hitungan terbanyak. semoga gerakmu selalu kembali pada niat hanya karena-Nya. langkahmu selalu dikawal oleh-Nya. bukankah Allah itu maha baik? maka semua usahamu itu tidak akan ada yang luput dari penilaian-Nya. tidak sia-sia. dan kelak balasan-Nya ada di atas sana. aamiin. insya Allah.
kamu sudah mulai oprec gelombang keenam ya? semoga barisanmu semakin panjang, solid, kokoh, berkualitas karismatik, bermanfaat, dan bersahaja. aku yang selalu suka dengan gebu semangatmu. dengan bara ghiroh-mu. dengan slogan khas ke-kamu-kamu-an-mu.
“pengabdian, kontribusi, melayani dan eksekusi. berangkat dari hati yang tak mati. berangkat dari jiwa ingin memberi dan berbagi. berangkat dari hadist dan ayat al-qu’ran yang menyerukan untuk kamu mengabdi, menolong orang lain. berangkat dari ingin selalu belajar, bermanfaat dan berkontribusi, dengan apapun juga.”
teruntuk vol-d
dari yang tak lupa bersyukur telah dipertemukan denganmu lalu dikenalkan dengan seluruh isi tentangmu.
banyak-banyak terimakasih :)
…………………….

14 Februari 2013


halo mentari. maaf baru sempat menyapamu. rangkaian mini paragraf ini sekedar sapaan singkat untuk mu. apa kau kenaliku? kuharap iya :D atau jika tidak, perkenalkan aku yang memiliki nama hampir sama denganmu. tiga suku kata yang hampir sama dengan sebutan untukmu. hanya saja tinggal kau tukar suku kata pertama dari namamu. huruf m, e, dan n dengan l, e, dan s. kupikir nama kita berdua sama-sama indah bukan? :D o ya mentari.. apa kau tau? hantaranmu cukup berhasil menggelapkan kulitku disini. tidak apa :D itu bukan masalah besar untukku. asal orang lain masih dapat membedakan antara warna serbuk kopi, kecap manis, aspal panas, dan juga kulitku :) mentari.. izinkan aku bertanya sedikit tentangmu yang diam di angkasa. seperti apa rasanya berada di atas sana? apa yang kau lakukan malam-malam begini? apa sama denganku? tidurkah? kurasa tidak. ditempat rebah, aku menatap ke arah jendela yang sengaja dibuka. biar temanmu angin bisa berkunjung kesini. ke kamarku tentu. tolong sampaikan terimakasih untuknya. dia telah membantu ku mengusir gerah. malam-malam begini aku juga bisa melihatmu. hanya saja dalam bentuk yang berbeda. aku tau, cahayamu kau pinjamkan pada bulan kan? tepat di lubang jendela itu ada bulan menggantung pada kanvas langit yang legam. kalau boleh jujur, disini kami pernah mengeluh tentang kamu. kamu yang kadang berlebihan menebar senyum untuk kami di jakarta. sudah kurang lebih dua bulan kami harus berjalan kaki sekitar lima belas menit dari tempat kost untuk sampai ke kantor, atau sebaliknya. jadi, jangan salahkan kami yang berlagak kecentilan. lebih mencintai payung, bayangan rindang pohon, dan gedung pencakar langit, dari pada sinarmu di siang hari. kami menghindari terikmu. tapi tidak bisa. peluh pun ikut berpesta disini. maafkan kami. mentari.. apa pantas kami mengeluh? kalau pagi kau begitu menghangatkan, siang terlalu menyengat, sore lembayungmu merona, malam giliran hitam yang meraja. andai saja kami lebih mengerti. bahwa itu sebenarnya adalah kamu mentari. wujudmu yang satu. hanya saja kami memandangmu dari sudut elevasi yang berbeda. sekali lagi, maafkan kami yaa mentari. kami sadar. kami para manusia kurang gemar bersyukur. kami terlalu pintar mengingat yang buruk dan melupakan yang baik. mentari, kali ini giliranku yang ucapkan beribu terimakasih untukmu. jika bukan kau, siapa lagi yang keringkan jemuran :D jika bukan kau, siapa lagi yang berikan nutrisi cuma-cuma untuk kulit dan tulang di waktu pagi. lalu, jika bukan kau, maka banjir disini tidak akan lebih cepat menyurut. iya kan? jadi mentari.. terimakasih untuk pagimu yang menyegarkan, siangmu yang benderang, soremu yang nampak menyelaksa, terimakasih juga untuk malammu yang selalu mau pinjamkan sinarnya pada bulan. ajari kami bagaimana caranya agar pandai bersyukur. salam hangat kami kirimkan untukmu. kami yang telah terlupa betapa setianya kamu di atas sana. dari saya atas nama kami untuk kamu. mentari.

26 November 2012

crpn: crt hjn (123 bln)


Hening, semua hanyut dalam aktifitas yang melulu itu-itu saja. Sejenak kuputar kepala seratus delapan puluh derajat dari kanan ke kiri mengamati rekan kerja yang juga melulu. Ah.. kupikir ini saatnya untuk bercengkram riang dengan si lepi dongker inventaris, menggelitik tutsnya sesuka hati, menyusun huruf demi huruf hingga menjadi kata lalu kalimat hingga akhirnya terangkai paragraf. Diluar sana, suara hujan bergemuruh membasahi jalan aspal. Kudengarkan irama hujan diiringi dengan petir, mengagetkan, seketika membuat geletar di hati. Ini musim hujan pertamaku, musim hujan di tanah tangerang yang khas dengan udaranya yang panas lembab membuat pemakaian hand and body lotion sedikit hemat :D minim pemakaian sun protect filter membikin warna kulit asia semakin menciri khas, eksotika Indonesia :O

Semakin membisu, seakan-akan hujan yang turun mampu menenggelamkan suara ke titik terdalam. Simfoninya menghantarkan gelombang teta yang membawa pikiran antara sadar dan tidak sadar. Semakin berat rasanya membuka kembali Microsoft si raja tabel dan formulasi, sementara berhenti dulu dari produktifitas kerja barang beberapa menit saja, mengasingkan diri dari row, column, dan sheetnya excel. Sadar, ini akan membuat pekerjaan semakin menggunung. Tapi tidak apa-apa lah pikir saya, ini adalah sejentik upaya untuk menggeser kata monotone menjadi politone dalam aktifitas di meja kursi dan ruang kerja berukuran lima kali empat meter. Membuka layar word putih polos tanpa garis horizon dan vertikal lalu menodainya dengan beberapa bait racauan.

Mari kita meracau.

02 November 2012

quote

"Kebijaksanaan adalah pemahaman nilai-nilai abadi dan nilai-nilai hidup."

baru nemu quote ini di salah satu sudut dinding kantor setelah genap dua bulan mendiaminya ;D (kemana aja neng....pake kacamata kuda ya kayanya jadi gabisa lirik kiri kanan). coba dimaknai dan memaknai. sebenarnya, sangat sangatlah mudah menjadi bahagia. kebahagiaan akan datang saat kita memafkan diri kita sendiri, memaafkan orang lain, dan hidup dengan penuh rasa syukur. tidak pernah ada orang egois mampu merasakan bahagia. tidak pernah ada orang yang tidak tau berterimakasih mampu merasakan bahagia. apalagi, membuat orang lain bahagia. yang harus diingat adalah, bahwa sebaik-baiknya hidup ini untuk memberi, bukan meminta. karena..

"Kebahagiaan adalah pengalaman spiritual dimana setiap menit hidup dilalui dengan rasa cinta dan penuh kesyukuran."

10 Agustus 2012

untuk Ibnu Sina :)


Dahulu..
Yang namanya dahulu itu mungkin sering terasa menyenangkan yah :) Dahulu itu adalah masa-masa yang telah terlewati. Dahulu itu selalu punya kenangan, senang atau bahkan sedih. Dahulu itu bisa bikin kita senyam-senyum sendiri kalau diinget-inget. Dahulu itu juga bisa membuat suasana terulang ketika diceriterakan kembali. Itulah yang membuat semuanya lebih menyenangkan. Apalagi dulu waktu jamannya SD, masih seneng-senengnya main :D Main kasti, jalan-jalan ke sawah sungai bukit, ikutan lomba pramuka, lomba tahfizh, pesantren alam, solat dzikir berjamaah, dan masih banyak lagi.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Saya Lestari Amaliani alumnus SD Ibnu Sina tahun 2003 angkatan ke-5. Bisa dibilang saya angkatan yang lumayan sepuh :D Berarti sudah 9 tahun saya lulus dari SD Ibnu Sina. Banyak hal yang saya dapat. Mulai dari disiplin waktu sampai ke kejujuran sekalipun. Yang tidak bisa saya lupa, ketika saya masuk SMP (dulu SMP Ibnu Sina belum ada), saya tidak terbiasa dengan kebiasaan teman-teman baru saya, saat mereka asik contek mencontek yang sepertinya sudah dianggap lumrah :) Karena sejak SD kami dilatih untuk berlaku jujur, hingga saya tidak pernah merasakan atau melihat yang seperti itu. Pas ulangan pada anteng ngerjain sendiri-sendiri.
Semoga adik-adik yang belum lulus juga bisa membawa kebiasaan baik setelah lulus dari Ibnu Sina yah :) Biar bisa jadi teladan buat yang lain :)

09 Agustus 2012

be the one in a million

be the one in a million
who refuses to eat nothing but halal

be the one in a million
who choses not to have a boyfriend or girlfriend

be the one in a million
who covers up when everyone around is immodest

be the one in a million
who keeps his beard to follow the sunnah

be the one in a million
who listens to the Qur'an and not any music

be the one in a million
who stays home while others go out to parties or clubs

be the one in a million
who gets up for Fajr when the whole word is sleeping

be the one in a million
who chooses not to post his or her picture on facebook

be the one in a million
who servers his or her parents with respect and humbleness

be the one in a million
who gives Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh and not Hi or Bye

be the one in a million
whose youth is spend in the worship of Allah Sub'hanahu Wa Ta'ala

be the one in a million..

be the one in a million..

09 Juli 2012

sedikit kampanye anti rokok

Assalamualaikum ade kaka bapa ibu om tanteu aki nini dan teman-teman .. besok sy mau sidang . neda dihapunten bilih aya kalepatan, neda piduana ti ibu sareng bapa sareng sadayana, mugia sing dilancarkeun, dipasihan penguji nu balalageur tur someah, aamiin . TA pertama sy di SMK tentang Uji Kaplet Aurobion Alhamdulillah telah kandas tiga tahun lalu, TA kedua sy di Poltekkes tentang Rokok dan Diabetes insya Allah akan segera dikandaskan juga besok di ruang rapat adum tepat satu jam dari pukul 08.00 sampai 09.00 waktu Indonesia bagian gunung batu. Sy harapkan tema TA saya kali ini dapat ikut berkontribusi dalam salah satu kampanye anti rokok :D :D :D semoga para perokok jera dan mau meninggalkan kebiasaan buruknya itu. Ya.. semoga saja .walau tidak mungkin semuanya, tapi sy harap ada beberapa yang mau segera insap :>> aamiin



o iya ..sy sebagai orang yang sedari kecil berkiprah di dunia per-kendaraan umum-man untuk dijadikan transportasi menuju sekolah, sy rasa sy sampai mencintai angkot, bahkan dibilang juragan angkot pun sy ikhlas. Entah kapan sy bisa pakai motor, sekalinya latihan gaberani ngoper gigi, teruusss aja di gigi satu, kebanyakan takutnya, takut jatoh. Saat sy PG sy jalan kaki karena sekolahnya tetanggaan sama rumah, TK dan SD naik motor bapak dianter jemput atau naik Damri karena sekolahnya di Cicaheum Padasuka jauh dari rumah, SMP naik angkot satu kali, SMK naik angkot satu kali, Kuliah naik angkot dua kali ditambah naik Sado, transportasi hemat bahan bakar dan ramah lingkungan, kecuali buangannya baik itu feses atau urinnya kuda yang tergeletak berhamburan menebar di sepanjang jalan cimindi sampai gunung batu lalu ke babakan loa bak hiasan jalanan, tepat di depan kampus, saya rasa baunya tidak ramah, membuat sedikit polusi udara, emm.. aroma yang khas akan menambah kerinduan kampus yang sebentar lagi akan sy tinggalkan, insya Allah :P tuh kan, dilihat dari riwayat hidup sy aja sampai detik ini sudah bisa ditebak sy begitu bersahabat karib dengan yang namanya angkot.



crpn

..........



Siang tadi, matahari betah bertengger manis di birunya langit. Berhasil menyengat kulit. Sesekali , berharap teriknya sembunyi di balik awan. Teduh seketika. Hilang kegerahan. Ya.. ini baru seujung kuku panas dunia. Bagaimana dengan panasnya alam sana??? Naudzubillah



Aku bersandar di kursi depan angkot :> kujadikan buku OSD sebagai sahabat selama satu jam perjalanan menuju kampus. Halaman demi halaman buku itu berhasil mengaduk rasa. Seperti berdialog dengan buku. Tiba-tiba senyum sendiri, tiba-tiba terbahak, kadang haru, kadang sedih, hingga hampiirr saja bulir-bulir bening menyeruak keluar dari pelupuk mata.



17 Juni 2012

bumi gunung

karena…

perjalanan itu akan menghilangkan kesedihan.

maka...

jelajahilah bumi Allah yang maha luas ini.

beginilah...

ketika sedang merindui gunung.

rasanya...

ingin menyepi disana.

menapaki...

mencengkram alam.

rebah...

di tanah puncak.

tengadah...

menatap langit yang menyilau biru.

tentu...

seperti yang Tuhan janjikan.

disana...

tersemat kedamaian.

tercipta keagungan.

luas membahana.



20 Mei 2012

random# "selusin fakta tentang....."

(1)“Dalam lembut seorang Muslimah, ada durinya juga.

Karena jika tidak ada duri, senanglah kamu menyentuhnya.

Muslimah, be a roses with thorn.

For it will not decrease your value.

In fact will enhance your beauty even more."



(2)“Muslimah itu tidak suka mengenali dan dikenali.

Tidak suka dipandang dan memandang.

Dibibirnya tidak meniti nama-nama lelaki.

Dan dibibir lelaki tidak meniti namanya.”



(3)“Muslimah tidak seharusnya menjadi bulan yang boleh ditatap semua.

Tetapi perlu menjadi matahari yang silaunya membuat lelaki tertunduk sebelum memandangnya.”



(4)“A woman with Hijab is very very expensive.

You only see what I choose you to see.

Not free to see.

Not free to touch.”



(5)“Perempuan itu unik, unik sekali.

Mungkin karena salah satu sifat malunya dan cenderung tidak mau mengumbar.

Mereka ingin kamu tahu bagaimana perasaannya.

Tapi mereka tak ingin mengatakannya padamu.”



(6)“Perempuan itu seperti bis kota.

Dikejar susah.

Kalau ditunggu lama.”

10 Mei 2012

renungan *based on true story*


ini cerita lama dari kaskus (tapi saya baru baca ;p) ,nemu di dashboard tumblr, reblogannya delia..
ceritanya sukses bikin saya termehek-mehek T_T .semoga bisa menjadi bahan renungan untuk kita semua. karena isinya kaya akan 'pelajaran' . selamat membaca!!! =.)


Gan, ane cuma mau sharing aja..

mohon sempetin baca ampe abis kalo agan berkenan..

barusan ane istirahat makan di kantor ane,kebetulan kantor ane di daerah yang lumayan ‘minus’ sih gan.. kalo agan-agan yang ada di Jakarta mungkin tau daerah Stasiun Kota kaya gimana.
Banyak pengemis, gelandangan dan orang-orang yang tingkat kehidupannya (maaf) dibawah kesejahteraan.

Sebelum nyari makan, ane beli rokok dulu gan biar tar abis makan ga bingung nyari rokok.. Ane nyalain satu batang..
Sambil ngerokok ane jalan buat nyari tempat yang enak buat duduk dan makan.
sampe akhirnya ane nemu sebuah tempat yang menurut ane enak dan teduh,ane celingukan soalnya semua tempat duduk uda dipake orang-orang.

Di sela-sela celingukan ane, seorang bapak tua bilang ke ane:
“Silakan pak, disini aja duduk sama saya” katanya..
ane iyain aja gan, meskipun rada panas tapi yang ada cuman disitu doang..

Ane perhatiin bapak itu gan, orangnya uda tua banget, kurus, giginya uda ompong,rambutnya uda putih semua, bawa-bawa tas besar ama kresek isinya plastik-plastik gitu..
Ane ga sempat foto gan,ga enak juga kalo ane moto2, tar dikira apaan..

Dimulailah obrolan ane ama bapak itu gan
Ane : A
Bapak: B

27 April 2012

cerbung(ceritagaknyambung)=meracau


…………………….

Namaku Muhammad Arkan. Anak sulung 3 bersaudara semua lelaki. 1 adikku kelas 3 di SMA Negeri 3 Bandung. 1 lagi kelas 3 di SMP Negeri 3 Bandung. Kini usiaku sudah beranjak 24 tahun. 3 tahun yang lalu aku telah merampungkan pendidikan sarjanaku di salah satu perguruan tinggi negeri kota Bandung, ITB (Institut Teknologi Bandung). Aku bekerja di perusahaan asing ternama dan menduduki jabatan yang cukup tinggi. Alhamdulillah penghasilanku juga cukup. Cukup untuk orang tua, cukup untuk adik-adik, cukup untuk menabung, cukup untuk disedekahkan.

***

Ini hari minggu. Aku duduk di kursi malas sambil membaca buku di perpustakaan pribadi milik ayah. Entah mengapa aku memilih buku yang berjudul ‘Ensiklopedia Lelaki Muslim’ untuk aku baca. Buku ini bagus sekali. Halaman demi halamannya terus membuka pikiranku untuk semangat menjalani masa kini dan menghadapi masa depan sebagai seorang lelaki yang taat beragama. Tiba di pertengahan buku, aku telungkupkan buku tebal itu. Aku alihkan pandanganku ke luar jendela hingga yang ku lihat hanya birunya langit dengan sekumpulan awan berarak terbawa angin. Lalu aku merenung dengan isi-isi kepalaku yang terus berlompatan. Mencoba merangkai pikiran yang sedang melanglang buana untuk masa depan.

Aku berfikir. Kehidupan masa dewasaku terus berlanjut di antara kegamanganku sendiri akan arti masa depan bagi seorang lelaki. Banyak orang yang mengatakan, klimaks sebuah kehidupan adalah pernikahan. Menjadi seorang suami dan ayah dari anak-anaknya. Itu kedengarannya manis sekali. Ideal untuk diterapkan pada umurku yang sudah sepatutnya. Tapi bagi diriku, disinilah letak kegamangan hidup yang kurasakan. Di satu sisi aku sangat menyukai kata-kata manis dan ideal itu. Alangkah bahagianya hidup dengan predikat sebagai seorang suami dan ayah dari beberapa anak yang dilahirkan dari rahim seorang istri solehah. Tapi di sisi lain, aku dikejar rasa cemas dan takut. Apakah predikat itu akan disandang oleh semua lelaki dengan sempurna dan seideal itu? Bagaimana bila aku tidak bisa menjadi nahkoda yang baik dan benar untuk seluruh awak kapal? Akan mampukah aku menjalin bahtera rumah tangga dengan penuh rasa kebahagiaan di dunia dan di akhirat-Nya kelak? Sungguh pikiran-pikiran itu menghantui diriku. Tapi aku ingin segera setepatnya menyempurnakan ibadahku.

Dunia perkuliahan, organisasi, dan perkantoran membuatku mempunyai kesempatan berkenalan dengan banyak tipe wanita. Ada beberapa yang kusukai, tapi lebih banyak yang kuhindari karena watak mereka tergambar jelas dari sikap, sifat, dan penampilan. Mungkin ini hanya analisaku saja.

***

25 April 2012

cerpen: banmedkonserslank



“Bu.. teteh boleh gak ikutan jadi tim medis konser Slank?”


“Kapan?”



“Malem sekarang jam 6 sampai jam 9 di gasibu.”



“Pulangnya gimana?”



“Katanya dianter panitia bu.”



“Iya sok aja, ati-ati, asal niatnya yang bener, harus karena Allah.”



“hehee . .insya Allah.”



Selasa, tanggal 24 April 2012 Vol-D mendapat amanah untuk menjadi tim banmed (Bantuan Medis) dalam acara yang diselenggarakan oleh LESBUMI (Lembaga Budaya dan Seni), dalam acara itu akan ada konser Slank dari jam 18.00-21.00 di lapangan Gasibu. Pagi itu, seusai solat subuh segera saya meminta izin ibu untuk terjun menjadi tim medis disana, Alhamdulillah ibu memberi izin.



***



12 April 2012

sebelum jubah monokrom itu kita kenakan

assalamualaikum teman-teman seperguruan dan seperjuangan :P



bagaimana kabar kalian disana?

Betah?

Rame ga disana?

sudah tujuh minggu ya kita tak berjumpa ,praktek kerja lapangan sudah berhasil memisahkan jarak, ruang dan waktu antara kita :D bersabarlah, karena minggu depan kita akan bertemu lagi.



Teman-teman, gak kerasa ya kita sudah ada di tahap pamungkas, hampir genap tiga tahun kita ngubek di dunia ini, dunia yang kita pilih atau terpaksa dipilih karena memang sudah tidak ada pilihan :l Sebenarnya pilihan yang lebih baik itu banyak (kedokteran misalnya :P) tapi apa daya mungkin otak dan kocek kita cuma bisa menjangkau yang ini ;p



Ya, analis kesehatan. Sudah dua tahun lebih kita bermain dengan dunia spesimen, cairan tubuh, potongan organ, hewan percobaan, parasit, bakteri ,feses, urin, zat kimia , napza dan kawan-kawan semacamnya.

Bahagia, haru, malas, capek, bosan, jijik ,bête , kesal, sedih semua rasa nano-nano telah meronai hari-hari di almamater kita ini.



Poltekkes kemenkes bandung, yang berlokasi dipegunungan batu, kawasan bandung coret, dengan kuda delman sebagai transportasi andalan, jauh dari bising kota, membuat kampus kita ini lumayan tidak terkenal atau tidak dikenal orang banyak (mungkin ;p) walaupun begitu, tetaplah bersyukur ;( karena kampus kita ini adalah institusi pendidikan negeri yang dikomandoi langsung oleh kementerian kesehatan, lintas daerah, dan terpercaya (mungkin juga ;D)



Catatan saya yang ini hanya ingin sedikit memberi kenangan sebelum hari itu tiba, dimana jubah monokrom akan kita kenakan bersama, satu ragam, satu warna, satu rasa.



Memang, waktu yang sudah kita lewati tidak berasa. Rasanya baru kemarin kita saling mengenal, di PPS bareng, LDKM bareng, semuanya bareng, membuat 80 unsur luruh menjadi 1 senyawa yang homogen. sampai pergaulan di kelas, laboratorium, lapangan, organisasi, bahkan sederet kepanitian yang sengaja kita buat-buat membuat kita lebih intim :) Semua itu telah meninggalkan memoar dalam diri kita masing-masing. Iya kan?



03 April 2012

cerpen: jaga malam di RSAI


..........
Ini malam minggu, tidak seperti kebanyakan orang mungkin malam ini dijadikan malam yang teristimewa. Berdua-duaan dengan kekasihnya, seakan dunia hanya milik mereka saja. Layaknya burung yang terbang karena dilepaskan dari sangkar induknya, bebas, berkeliaran, kesana kemari, jalan-jalan, bercanda, senda gurau, gembira, hip-hip hura, atau mungkin ada yang berpesta pora. Bahkan ada juga yang melakukannya bukan dengan mahromnya. Tapi, malam minggu milikku, kali ini berbeda dari malam-malam minggu yang lalu, biasanya aku hanya bercengkrama dengan keluarga hangat, ibu, bapak, delia, raihan ditambah dua orang sepupu laki-laki menambah harmoni keluarga.

Malam ini seusai solat magrib aku bersiap berangkat ke rumah sakit. Diantar bapak siaga, siap antar jemput dan jaga, yang sabar ya pak, maaf selalu membuat repot, mohon bapak bersabar dengan ikhlas sampai akhirnya teteh dapat suami siaga (*eh? :P)

Malam minggu ini hujan cukup besar, lalu aku putuskan untuk meunggu hujan mereda. Kasian juga bapak, nanti masuk angin, nanti kuyup, nanti sakit.

Nampaknya hujan tidak mau reda sempurna. Lengkap dengan ponco dan sudah siap di atas Honda bebek biru-nya bapak mengajak segera pergi, “Hayu teh, nanti telat!!” mau tidak mau akhirnya kami pun berangkat dengan langit yang masih menurukan air titik-titik.

“Delia, abang, ardi, ibu.. teteh pergi dulu ya. Assalamualaikum.” Pamitku sambil mengecup punggung tangan ibu, pipi kanan dan kiri, lalu sun sayang ibu mendarat di kening. Seketika udara dingin menjadi hangat gara-gara disun ibu :D “Waalaikumsalam, ati-ati teh.” Jawab ibu.

Aku menaiki Bebek kesayangan Bapak. “Siap!!” kata bapak. “Siap!!” jawabku setengah siap sebenarnya karena masih hujan khawatir dengan Bapak dan Raihan. Kali ini Raihan ingin ikut mengantar. Ya sudahlah walau hujan, tetap dijagain sama dua orang lelaki pertama dalam hidupku :P Bapak mengingatkan, “Jeketnya seletingin teh, angin.” Aku pun menjawab singkat, “Iya..” Bapak memang begitu, selalu mengingatkan hal-hal kecil seperti aku masih anak kecil. Semisal, “Kalau nyebrang ati-ati teh, liat kiri kanan dulu.” Padahal aku rasa aku sudah cukup dewasa.

Bebek biru melaju dengan hati-hati, belum sampai setengah perjalanan gerimis semakin merapat, angin bersuit-suit, mengibaskan ponco yang kami kenakan. Ponco hitam itu seperti menjelma menjadi batman yang sedang naik bebek biru sambil hujan-hujanan. Mungkin takut keburu basah kuyup bapak mempercepat laju motor. Raihan yang duduk di depan berkata, “Bapak jangan cepet-cepet ini udah 80, turunin Raihan takut!!” begitu katanya. Akhirnya bebek pun melambat. Tak apalah alon-alon asal selamat sampai tujuan.

Satu jam berlalu. Akhirnya sampai juga di gerbang depan RSAI. Aku pun turun dari bebek itu. Merapikan kerudung yang berantakan sehabis bertempur dengan angin. Lalu kucium punggung tangan bapak. Dan menunggingkan punggung tanganku ke arah raihan minta disun. “Makasih ya pak, teteh masuk, assalamualaikum.” kataku. Bapak menjawab, “Waalaikumsalam, ati-ati teh, jalannya jangan lewat sana lagi nanti kejedug palang lagi.” sambil menunjuk lajur masuk mobil. Aku hanya meringis malu karena memang malam kemarin aku masuk melewati palang mobil, berjalan dibelakang mobil, setelah mobil lewat aku berjalan, tak sadar di atas kepalaku ada palang mobil yang siap menutup, Jedug!! akhirnya kepalaku dipukul palang mobil. Malunya minta ampun. Orang disekitar ada yang bertanya, “Neng ga papa neng?” sambil tertawa. Aku sih jalan lurus saja tidak tengok kiri kanan pura-pura tidak dengar. Malu. Serasa jadi bintang iklan Mizone yang kurang konsentrasi akhirnya jalan aja sampai nabrak tiang segala.

Aku berjalan perlahan karena sepatuku basah membuat jalan di atas keramik menjadi licin. Setibanya di laboratorium tempatku praktek aku merapikan bajuku yang semrawut lalu mengeringkan sepatu dengan kertas tisu. Untung saja sepatuku disintesa dari plastic. Kalau basah tinggal di lap, cling..keringlah seketika.

cerpen: fiksitapirealita

oleh Lestari Amaliani pada 3 April 2012 pukul 0:28 ·


………………….

Seperti kebiasaanku tiap pagi seusai solat subuh dan membaca dzikir Al-Matsurat, aku membuka gadget mungil merah marun nan elegan Acer, dan sedikit melongok akun jejaring sosial yang aku milikki. Seperti biasanya, tiap pagi aku ingin sekali menebar inspirasi, random ayat hadits, motivasi, hikmah pagi, tautan menarik atau sekedar meng-update status yang sedang booming, juga melihat berita sosial politik ter-anyar di twitter atau situs lain. Lumayan, sedikit menambah wawasan di pagi hari sebelum berangkat kuliah siang-nya. Seperti biasanya, aku melakukan hal itu sembari ditemani segelas susu coklat hangat dan roti isi buatan ibuku yang enak tiada duanya. Tidak biasanya, pagi itu aku menambahkan orang yang tidak aku kenal dalam akun facebook-ku padahal biasanya aku anti sekali meng-approve apalagi meng-add orang-orang yang tidak aku kenali. Mungkin aku tak sadar mengklik button add, ya, itu mungkin. Tidak sampai satu menit satu notifikasi muncul disudut kiri bawah LCD Acer-ku.



“Haya Amani menerima permintaan pertemanan Anda. Tulis pada kronologi Haya.”



Dalam hati, tiba-tiba ber-monolog, “Bagus sekali namanya, dalam Bahasa Arab Haya artinya putri, sedangkan Amani artinya dambaan, Putri Dambaan.”



Wah, nampaknya sudah kepalang tanggung. Ya sudah, segera saja aku lihat timeline teman maya baruku itu, entah kenapa aku ingin sekali menyapanya, sekedar mengucap salam dan sedikit berbincang. Akhirnya timbul secuplik dialog via chatting facebook walau awalnya Haya irit sekali membalas sederet tanyaku.



“Assalamualaikum.”

“Waalaikumsalam.”

“Alhamdulillah.. :) teteh asli bandung yah?”

“Iya.”

“Alhamdulillah.. :) hanya beberapa kilometer berarti jarak residen kita.. yah… salam kenal ya teh… saya Kamil.”

“Haya.”



Begitulah seterusnya sampai beberapa pertanyaan yang kuajukan dia jawab dengan sekenanya saja. Mungkin masih dianggap asing atau SKSD, mungkin juga mesinnya belum panas hingga jawabannya pun sedingin mesin yang baru saja dinyalakan. Benar kan apa kataku, setelah pertanyaan kesekian akhirnya dia mau menjawab dengan panjang lebar, mungkin pertanyaanku dianggapnya menarik dan dinilai bermutu :D dengan trending topik kesehatan dan juga tentang solat.



Tak terasa waktu berjalan cepat, waktu dzuhur segera tiba, aku mengakhiri percakapan itu, seusai solat saatnya bergegas ke kampusku, UNPAD tercinta.