Secara normal, bilirubin tidak dijumpai di urin. Bilirubin terbentuk dari penguraian hemoglobin dan ditranspor ke hati, tempat bilirubin berkonjugasi dan diekskresi dalam bentuk empedu. Bilirubin terkonjugasi (bilirubin direk) ini larut dalam air dan diekskresikan ke dalam urin jika terjadi peningkatan kadar di serum. Bilirubin tak terkonjugasi (bilirubin indirek) bersifat larut dalam lemak, sehingga tidak dapat diekskresikan ke dalam urin.
Metode: Harison
Prinsip: Adanya bilirubin dalam urine akan dioksidasinoleh reagen fouchet menjadi biliverdin yang berwarna hijau. Dimana sebelumnya bilirubin di endapkan oleh barium chlorida.
Alat dan Bahan:
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung
3. Kertas saring
4. Corong
5. Bacl2 10% (barium Chlorida)
6. Reagen fouchet
7. Asam triclor asetat
8. FeCl3
Cara Kerja :
Reaksi negative palsu terjadi bila bilirubin teroksidasi menjadi biliverdin akibat penundaan pemeriksaan.
Reaksi positif palsu oleh adanya metabolit aspirin, urobilin atau indikan, urobilinogen.
Metode: Harison
Prinsip: Adanya bilirubin dalam urine akan dioksidasinoleh reagen fouchet menjadi biliverdin yang berwarna hijau. Dimana sebelumnya bilirubin di endapkan oleh barium chlorida.
Alat dan Bahan:
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung
3. Kertas saring
4. Corong
5. Bacl2 10% (barium Chlorida)
6. Reagen fouchet
7. Asam triclor asetat
8. FeCl3
9. Aquadest.
Cara Kerja :
- Ambilah 3 cc urine, masukkan dalam tabung reaksi
- Tambahkan 3 ml BaCl2 10% campurkan dan saring
- Kertas saring berisi presipitat diangkat dari corong dibuka lipatannya dan letakkan mendatar diatas corong.
- Biarkan beberapa lama biar agak kering, teteskan 2-3 tetes reagen Fauchet di atas kertas saring.
Interpretasi Hasil :
(-) negatif tidak terjadi tatau tidak ada perubahan warna.
(+) positif terjadi perubahan warna hijau makin lama makin jelas.
Reaksi negative palsu terjadi bila bilirubin teroksidasi menjadi biliverdin akibat penundaan pemeriksaan.
Reaksi positif palsu oleh adanya metabolit aspirin, urobilin atau indikan, urobilinogen.
Manifestasi klinis peeriksaan bilirubin urine:
Bilirubinuria (bilirubin dalam urin) mengindikasikan gangguan hati atau saluran empedu, seperti pada ikterus parenkimatosa (hepatitis infeksiosa, toksik hepar), ikterus obstruktif, kanker hati (sekunder), CHF disertai ikterik. Urin yang mengadung bilirubin yang tinggi tampak berwarna kuning pekat, dan jika digoncang-goncangkan akan timbul busa.
Obat-obatan yang dapat menyebabkan bilirubinuria:
Fenotiazin – klorpromazin (Thorazine), asetofenazin (Tindal), klorprotiksen (Taractan), fenazopiridin (Pyridium), klorzoksazon (Paraflex).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar