dan aku pun menundukkan kepala
terdiam
dalam-dalam
hening
merenung
malu
yang teramat sangat
aku mengerdil
memandangnya membuat sekelebat rasa tenang
menentramkan
memesona
aku suka
dua mata saling bertemu
lalu tiba-tiba ada yang jatuh ke hati
kerudungnya
tergerai cukup lebar
sepoi angin mempermainkan ujungnya
cantik
pakaiannya
anggun
ada kain yang menutupi pergelangannya
gerak lincah tak menghalangi aktifitas
kakinya
eh
selalu saja
ia kenakan kaos kaki
saat tilawah bersama
tartil
merdu
saat berkisah
semakin terkesima ku dibuatnya
perempuan itu
bisakah aku sepertinya
perempuan itu
murrabi ku sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar