Laman

--------------------------------- Memotret kehidupan dalam suatu rangkaian bahasa dan frasa 8.) ---------------------------------

20 Agustus 2011

Cantik, ga harus putih

Cantik adalah satu kata yang identik dengan cewek. Bisa dibilang ga ada seorang makhluk bernama cewek bakalan nolak dibilang cantik, terlihat cantik, dan menjadi cantik. Untuk kata itu juga, sebagian kaum hawa rela melakukan apa saja. Mulai dari aktivitas standar semacam bersolek alias dandan, sampe pada aktivitas yang melibatkan pisau dan gunting

Kita sering menyebutnya operasi plastik atau bisa juga face off yang sekarang lagi heboh diberitakan media. Percaya ga sih, kalo media ternyata punya andil membuat definisi cantik. Coba deh tanya diri kamu sendiri ato temen-temen kamu, cantik tuh kayak apa? Hampir bisa dipastikan jawaban cantik akan tertuju pada cewek-cewek dengan kulit putih, tinggi 170 cm, berat badan ideal, rambut hitam panjang dan lurus and definisi-definisi lain yang fisik banget.

Yup, media pula yang ikut menggembar-gemborkan kalo seorang perempuan itu harus, kudu bin wajib cantik. Mau bukti? Liat aja kontes-kontes macam cantik Indonesia, gadis sampul, putri Indonesia, dkk, yang ga mungkin diikutin sama cewek dengan modal fisik “pas-pasan”. Sekalipun yang punya gawe berdalih kalo “beauty” hanya satu diantara kriteria yang dinilai selain brain dan behaviour. Tapi, kalo bener begitu, kenapa Pok Nori ga bisa ikut yach??. Bahkan di negeri Barat sono, ada kontes bernama Swan yang khusus diadain buat patnernya kaum adam yang merasa dirinya “jelek” dan dengan senang hati mau dipermak abis menjadi cantik laksana angsa (baca: swan). Dan ga tanggung-tanggung mulai dari ahli bedah plastik, pelatih kebugaran ampe psikolog terlibat langsung dalam acara yang bakalan mengubah hidup pada pesertanya (weleh…weleh…)

Buat generasi kartini yang merasa “biasa” dan bermodal cekak tapi punya khayalan tingkat tinggi (peter pan kali!), bisa jadi pengen tongkat ajaib yang dengan sekali simsalabim bisa mengubahnya secantik Dian Sastro, seputih Tamara Bletzinsky dan sejauh mata memandang, gak mungkiii….n banget. Jangankan buat operasi plastik, ke salon untuk facial aja bisa ga jajan sebulan, apalagi pake mandi susu, creambath, meni-pedi, spa, wah bisa puasa setahun tuh (he…he…). Walhasil, dipilihlah rangkaian produk kosmetik, dalam hal ini pemutih yang relatif lebih murah dengan iming-iming bakalan putih (cantik) dalam 4 minggu. Bahkan saking pengennya putih, temen-temen kita yang dari lahir udah punya kulit kayak Whoopy Goldberg, Naomi Campbell ato Whitney Houston juga maksa ga mo ketinggalan. Emang cantik harus putih? Apa juga mesti ribet begitu??

Girl's, kalo ngebahas kata yang satu itu, kayaknya jatah kolom cewek banget yang cuman satu halaman atau Imud satu edisi juga ga bakalan cukup, tapi dibikin simpel juga bisa. Sebenernya kita ga perlu bingung kemana harus bertanya tentang masalah ini. Ga perlu ke dokter ahli or berduyun-duyun ke salon kecantikan. Because “pakarnya” udah hadir dan siap menjawab semua tanda tanya. Termasuk problem “kecil” yang satu ini (back sound: please welcome…), apalagi kalo bukan Islam. Dan yang datang dari Dzat yang Maha Tahu dan Maha Indah. Islam ga pernah melarang kita jadi cantik. Bahkan kita disunnahkan senantiasa menjaga dan merawat diri kita. Sebagaimana sabda Rasulullah “Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan.” (HR. Imam Qurthuby dari Imam Makhul dari Aisyah ra.).


Jangan sampe deh, kita tampil kumal, kusut, kumuh, kucel dan kutuan (idiiih…). Kita kudu memelihara kerapian dan kebersihan diri sebagai wujud rasa syukur atas apa yang udah diberikan Allah Sang Maha Rahman. Malah dalam QS. Al-A’raf 31, Allah berfirman, “Hai Anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”. So, kemanapun kamu pergi, terlebih ke masjid, mesti rapi and bersih. Jangan kebalik, kalo kondangan aja dandan abis-abisan, giliran ke masjid asal-asalan.

(Kalo gitu boleh dong kita ngapain aja biar cantik?) Jangan salah, sekalipun ga ada larangan untuk cantik dalam Islam, bukan berarti kita bebas semau gue menghalalkan segala cara biar stempel cantik itu diketok ke muka kita (wadou…!). Boleh cantik asal syar’i. Gimana tuh?. Pastinya kita tidak diperbolehkan bertabaruj alias menampakkan kecantikan sampai memalingkan pandangan cowok karena saking terseponanya (QS. Al Ahzab: 33). Cewek dikatakan tabaruj kalo suka pake parfum yang wanginya menyengat hidung, memoles bibirnya sama lipstik, mengenakan pakaian ketat plus pendek and kalo ngomong suaranya dibuat mendayu-dayu. Lagian girl's, kecantikan sejati adalah kecantikan alami yang muncul dari dalam, kita mengenalnya dengan inner beauty. Kecantikan kayak gini yang tahan lama dan ga dijual di salon manapun. Nah, biar kamu cantik luar dalem, ikutin deh tips-tips berikut, pertama, jadikan kebersihan dan kerapian diri sebagai ritual wajib tiap hari, boleh pake bedak, sekedar biar kamu keliatan fresh. Kedua jadikanlah menundukkan pandangan (ghadul bashor) sebagai hiasan kedua matamu. Oleskan “lipstik” kejujuran pada bibirmu. Pakailah sabun istighfar untuk menghindarkan kulitmu dari api neraka. Rawatlah rambutmu dengan shampo kerudung Islami, dan pakailah jilbab sebagai pakaian taqwa. Terakhir, poles kecantikanmu dengan terus membekali diri dengan tsaqofah-tsaqofah Islam. Dijamin, tanpa pemutih pun kamu bakalan cuantik abis!!!

(S Y A M I L A)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar