Laman

--------------------------------- Memotret kehidupan dalam suatu rangkaian bahasa dan frasa 8.) ---------------------------------

25 Agustus 2011

Kalau Kamu Digoda Cowok



Kalau Kamu Digoda Cowok… Digoda cowok? Ih, suka deh. Eh, amit-amit, deng! He..he..he.. itu sebagian ekspresi anak cewek saat ada yang menggodanya. Memang, anak cewek biasanya sering jadi sasaran godaan anak cowok. Beragam tanggapan dari anak cewek bisa muncul saat digoda anak cowok. Ada yang
suka, suprise, heboh, salah tingkah, nyantai aja, tapi ada juga yang sewot. Tapi sebentar, nggak kecentilan nih, ngebahas tema ini? Nggak dong, lagi pula masalah beginian memang lagi hangat.

Tentu seiring dengan membanjirnya budaya asing yang masuk ke negeri ini. Terutama lewat jalur film, khusus film remaja, macam Dawson's Creek, misalnya. Di film itu, berjejal (contoh) rayuan dan godaan dalam rangka PDKT (tahu kan pdkt? Ya, pendekatan!), bahkan tak jarang dibumbui dengan adegan syur. Waduh, celakanya nggak sedikit adegan tersebut yang dicontek abis sama kamu-kamu. Ini berabe. 

Suer, samber jemuran deh. Melihat gelagatnya, naga-naganya sih kondisi ini terasa wajar-wajar saja bagi sebagian remaja. Kenapa? Paling nggak ada beberapa alasan. Pertama, anak ceweknya doyan digoda (ini kebanyakan, lho). Kedua, anak cowoknya merasa kecakepan sehingga mendongkrak rasa pede-nya untuk ngegodain kaum Hawa. Ketiga, masyarakat terlanjur menganggapnya sebagai perbuatan yang wajar. Wah, gokil semuanya dong?

Memang harus kita akui ada juga anak cewek yang doyan and betah kalau digodain anak cowok. Serasa jadi artis dadakan, kali. Malah nggak jarang anak cewek yang tambah 'gokil' bila digodain. Guys, kondisi ini bisa kamu lihat sehari-hari. Baik di sekolah, di pasar, di mal, atawa di angkot sekalipun. Ada juga anak cewek yang merasa dirinya diperhatiin sama anak cowok, malah bertingkah makin atraktif. Penampilan ke sekolah aja kayak mau ke tempat pesta. Alisnya dikerok, lalu dipermak supaya lebih gereget kayak artis-artis Hollywood atau artis lokal itu, lho. Gaya jalannya pun udah kayak peragawati saja. Suaranya dibuat 'seseksi' mungkin, minimal kayak suaranya penyanyi Syahrini.

Coba anak cowok mana sih yang nggak matanya melotot terus bila ada anak cewek yang penampilannya kayak begitu? Ya, kalo bisa, pengennya tampil unik. Meski kadangkala, kenyataannya bukan unik, tapi malah bikin enek (ha..ha..ha..). Yang bikin kesel lagi, kelakuan anak cewek yang model begitu secara tidak langsung mendapat dukungan. Ya, ternyata ada juga ortu yang bangga bila anaknya digodain orang. Mungkin pikirnya. "anak gue memang oke". Wah, kalo ada ortu kayak begini, kayaknya wajar bila banyak anak cewek yang makin parah dalam pergaulannya.
Makin kacau dan gila-gilaan, karena merasa mendapat 'restu' dari ortunya yang nggak ngerti itu. Kasihan memang. Kesalahan Berpikir Memang, nggak setiap anak cewek yang merasa bangga bila digodain anak cowok. Itu semua tergantung pemahamannya. Ya, kalo ada anak cewek yang doyan digoda anak cowok, berarti ada yang salah dalam cara berpikirnya. Begitupun dengan sikap remaja putri yang malah tambah heboh bila diisengin anak cowok, itu juga memang ada yang 'konslet' dalam otaknya.

Bagi anak cewek yang salah tingkah, atau adem ayem saja bila digodain anak cowok, itu juga punya alasan sendiri. Bisa jadi anak yang begini, menganggap masalah itu tak perlu dipersoalkan, karena menambah ruwet aja bila mikirin kayak gituan. Itulah kenyataannya.

Lalu bagaimana sikap yang benar?

Nah, itu pertanyaan bagus. Sebagai seorang muslim, pastikan bahwa standar perbuatan kita adalah aturan Islam. Apapun perbuatan yang akan kita lakukan, 'konfirmasikan' dulu kepada Islam. Kalau menurut Islam boleh, ya tentu kamu juga boleh melakukannya. Tapi bila menurut Islam haram, pastikan kamu juga bisa mengerem keinginan kamu untuk melakukan perbuatan tersebut. Dengan kata lain, tolok ukur perbuatan kita halal dan haram menurut aturan Islam. Ingat, ya, aturan Islam, bukan yang lain. Nah, masalah ini muncul karena masyarakat kita sudah rusak cara berpikirnya, kemudian 'mati' juga perasaannya, ditambah tak adanya aturan yang mengatur dan memberikan sanksi bagi yang berbuat salah. Wes lah, rusak kabeh! Misalnya saja, bila kamu kebetulan berdandan aneh-aneh (pakai bikini atau rok panjang, tapi belahannya sampai ke paha), tentu kondisi itu bakal menarik perhatian anak cowok untuk ngejailin. Dari mulai suitan, teriak-teriak nggak karuan, sampai ada yang nekat untuk towal-towel  bagian tubuh kamu. Wah, gawat itu!

Yang lebih gokil lagi bila ternyata kamu malah enjoy menikmati godaan itu, malah merasa menjadi pusat perhatian. Jangankan yang model begitu, kalau anak cowoknya yang nekat dan tebal muka, kamu yang mengenakan jilbab pun nggak lepas juga dari godaan anak cowok. Tapi tentu jenis godaannya rada lain. Misalnya saja, kalo kebetulan kamu lagi lewat gang, sementara di situ berkerumun anak cowok yang suka iseng. Begitu kamu lewat di hadapan mereka, nggak jarang mereka godain kamu, "Assalamu'alaikum..!, kemana bu Haji..?" sambil ketawa-ketawa. Nah, kalo yang begini berarti bukan salah kamu. Kamu sudah melaksanakan kewajiban memakai jilbab, tapi nggak luput juga dari godaan, berarti itu yang salah anak cowoknya.

Agar Tak Digoda

Survei membuktikan bahwa kebanyakan dari teman remaja putri yang digoda or diisengin sama kaum Adam adalah karena penampilannya yang bikin ubun-ubun anak laki mendidih. Lalu beraksi secara agresif. Mulai dari cuma sekadar nyuitin atau sebatas ucapan, sampai ada yang berani towal-towel ke tubuh kamu . Waduh, itu namanya sudah keterlaluan banget. Anak cewek yang dandanannya seronok tentu membuat anak cowok blingasan, maksudnya nggak tahan ingin 'nyomot'. Parah memang.

Bayangkan bila anak cewek yang digodanya malah suka, karena mungkin yang menggodanya mirip bintang Hollywood sekelas Tom Hanks atawa Tom Cruise, apalagi Tom and Jerry. Dengan kata lain, supaya kamu nggak digoda, kamu harus memperhatikan tips di bawah ini. Pertama, kamu harus membekali otak kamu dengan pemikiran Islam yang kuat, dari mulai akidah sampai syariat, dari mulai syakhsiyah (kepribadian) sampai dakwah. Pokonya, semuanya Islam. Karena semua tindak-tanduk kita dalam kehidupan ini selalu sesuai dengan pemahaman kita tentang perbuatan tersebut.

Sebagai contoh, bagi anak cewek yang ngerti dan paham Islam, ketika ada cowok yang berani menggoda dirinya, maka ia akan sewot bin murka. Begitupun dengan anak cowok yang udah paham dengan ajaran Islam, ketika melihat anak cewek, akan malu dengan menjaga pandanganya. Jadi memang dua-duanya (anak cewek dan anak cowok) kudu diisi dengan aturan-aturan Islam. Berarti harus mempelajari Islam. 

Tips yang kedua, kamu yang cewek harus berpakaian yang menutup aurat, supaya anak cowok yang super iseng nggak ada peluang untuk menggoda. Kalau kamu udah berjilbab, tapi anak cowoknya 'nyelonong' terus, berarti yang perlu 'digares' adalah anak cowoknya. Maka kembali ke tips yang pertama, anak cowok kudu belajar Islam juga. Ketiga, jangan memberi 'harapan'. Maksudnya, bila nggak mau digoda kamu harus tampil berwibawa. Jangan memancing anak cowok untuk keluar dari sarangnya dan siap 'menerkam' kamu. Misalnya saja, gaya jalan kamu jangan ugal-egol nggak karu-karuan. Itu bisa memancing anak cowok untuk menggoda.

Hati-hati! Jadi, kamu kudu ngerti dan paham juga tentang aturan Islam dalam bergaul dan menutup aurat. Lalu bagaimana bila kita sudah hati-hati tapi kondisi ini masih tetap ada, malah tambah senewen? Menyadarkan Masyarakat Di awal kita sudah menyebutkan bahwa kondisi ini dipicu dengan sikap masyarakat yang sudah kehilangan cara berpikir Islamnya. Cara pandang masyarakat kita sudah mengikuti budaya Barat. Misalnya saja, untuk kasus pergaulan ini. Anak cewek ketika melihat anak cowok, semata-mata melihat kelelakiannya. Ganteng, kekar, kuat, macho dan sebagainya. Begitupun dengan anak cowok, ketika melihat anak cewek adalah semata-semata karena kewanitaanya. Misalnya saja, kecantikannya, kegenitannya, manjanya, bodinya yang aduhai, kakinya yang oke punya, lehernya yang jenjang dan sebagainya. Cuma itu yang diajarkan. Iya kan?

Lihat saja iklan-iklan di tivi atau di media cetak, semuanya berhubungan dengan yang begituan. Maka untuk mengubah ideologi (pandangan hidup) masyarakat yang seperti itu, harus dilawan pula dengan ideologi yang benar. Dan kita udah sepakat, bahwa nggak ada ideologi yang mampu melindungi manusia dan mampu menyelesaikan berbagai problem manusia selain ideologi Islam.

Yes, islam yang diterapkan sebagai akidah dan syariat. Dengan demikian perubahan yang harus dilakukan meliputi semuanya. Individu, masyarakat, dan juga negara. Tiga pilar inilah yang bakal menjaga manusia dari berbuat salah. Termasuk dalam urusan ini. Kalau anak ceweknya udah paham dengan aturan Islam, nggak mungkin dia nekat memakai pakaian yang bisa memancing kaum lelaki untuk menggoda. Begitupun dengan anak cowok yang udah paham ajaran Islam untuk masalah ini, nggak bakalan berani menggoda anak cewek, karena malu dan takut kepada Allah Swt. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar