Laman

--------------------------------- Memotret kehidupan dalam suatu rangkaian bahasa dan frasa 8.) ---------------------------------

12 Februari 2012

vol-d

Tiba-tiba kebangun dari tidur karena merasakan hp yang bergetar dan saat dibaca ada jarkom vol-d..
PENTING!! Megingatkan sebelum pelantikan tanggal 24-26 bla bla bla… isinya suruh bikin essay semuaa . .
serasa di bombardir dengan setumpuk karya tulis ..dan dari 5 essay saya baru merampungkan 2 .

Langsung buka laptop , menulis apa yang saya pikirkan, berkata-kata apa adanya , dengan kemampuan bahasa yang minim sekali ,karena sebenarnya saya kurang suka menulis (kalau lagi gak mood) tapi sang empunya vol-d ‘memaksa’ kami untuk menulis ..baiklah pak, kami mengerti tugas ini untuk kebaikan kami juga , untuk membiasakan kami menulis, karena menulis itu seperti memotret kehidupan dan mencoba memberikan arti pada setiap pengalaman hidup. karena menulis itu seperti apa yang dibilang Anais Nin:

"Kita menulis untuk mempertinggi kepedulian kita akan hidup. Kita menulis untuk merasakan lagi kehidupan kita, dalam sebuah ingatan dan dalam sebuah kenangan kembali. Kita menulis agar kita mampu meraih hidup yang lebih bermakna, untuk meraih apa yang ada di baliknya, untuk mengajarkan diri kita bagaimana berbicara pada orang lain."

In the name of Allah
the most gracious
the most merciful . .



21-23 Oktober 2011, Mega Baksos Santolo (Garut)

Alhamdulillah .baksos kali ini berkesan sekali .
Banyak hal inspiratif yang bisa saya ambil selama disana.
Dari teman-teman, lingkungan, masyarakat, keadaan . . dan semuanya
Alhamdulillah semua ini berawal dari kecintaan saya pada kegiatan seperti ini , kalau tidak cinta, Allah tidak akan sampaikan saya pada fase ini, atau mungkin saya sudah angkat tangan dan kaki lalu menghilang tanpa kabar di vol-d .tapi alhamdulillah . .alam memang selalu memberikan seleksinya , dan sampai saat ini saya masih bisa menjebol seleksi tersebut .

Baksos Santolo kemarin mengajarkan saya banyak hal, banyak sekali. Hal yang sepertinya kecil tapi berefek besar dalam mengartikan hidup , Untuk apa? Untuk siapa? Memberi? Diberi? Mau berbuat apa? Mau dibawa kemana? Seperti judul lagu armada ;p dan saya mulai berfikir lebih jauh tentang itu semua .

Beberapa hal yang dapat saya ambil dari baksos santolo . .

suasana di atas truk ..padeett beneerr
Rasul bersabda;

“Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridha-Nya.”

Seseorang yang ikhlas analoginya seperti orang yang sedang membersihkan beras dari kerikil-kerikil kecil di sekitar beras. Maka, beras yang dimasak menjadi nikmat dimakan. Tetapi jika beras itu masih kotor, ketika nasi dikunyah akan tergigit kerikil kecil dan hilanglah rasa nikmatnya. Demikianlah keikhlasan, menyebabkan beramal menjadi nikmat, tidak membuat lelah, dan segala pengorbanan tidak terasa berat. Sebaliknya, amal yang dilakukan dengan riya akan menyebabkan amal tidak nikmat. Pelakunya akan mudah menyerah dan selalu kecewa. Seperti foto di atas, mungkin kalau kita tidak ikhlas malah merasa kecewa dan tidak menikmati perjalanan berdesakan berpanasan di atas truk.

gasampe 5 mnit ,kita sudah sampai d pameungpeuk . .ternyata masyarakatnya sangat antusias sekali. Sekitar pkl 10.00 kmi mulai penyuluhan ,diantaraya ttg TOGA (tanaman obat keluarga), KIA (kesehatan ibu dan anak), PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat), kesehatan gigi dan mulut, serta pemberdayaan kader . setelah penyuluhan selesai, dilanjutkan dengan balai pengobatan.

kakek yg sdg menunggu pengobatan ..saat penyuluhan
Saya mencoba berinteraksi dengan warga pamengpek, dan saya juga mencoba membuat mereka mendapatkan sesuatu setelah mendengarkan penyuluhan singkat dari kami. saya belajar berkomunikasi sebaik mungkin dengan warga pamengpek, dengan persiapan yang sekedarnya, padahal public speaking saya jelek kalau saya nilai sendiri, namanya juga belajar ;) mudah-mudahan bisa lebih baik lagi .bisa karena biasa ..

sharing + evaluasi with teh monik (senior Vol-D)
obrolan sore hari di pesisir pantai dengan backsound debur ombak, dinaungi langit senja, dan hembus angin yang membuai tenang ..1 hal lagi yang kami simpulkan bersama .

“…memberi dan berbagi kepada sesama memiliki tempat mulia tersendiri dalam hati….”

Ada kepuasan dan kebahagiaan tersendiri setelah hari tadi berjibaku dengan kegiatan kemanusiaan . .

Beralih ke diklat vol-d ..

It is the nice episode, Ya . .ini diklat yang super duper menyenangkan .Saya kira acaranya bakal dibawa serius, eh ternyata …diluar dugaan acaranya santai tapi penuh makna . extraordinary experience..



makan malam bersama dan foto terakhir big family sebelum beranjak pulang . .cheerrs!!
Saya senang sekali dengan keadaan di foto tersebut ,terlihat seperti keluarga besar yang berbahagia sekali nampaknya .belum lama bergabung dengan vol-d tapi rasa kekeluargaannya sudah merasuk ke dalam hati, seakan terhipnotis untuk tidak akan meninggalkan keluarga ini ..keluarga baru saya =.)

Hal terbesar yang saya dapatkan dari diklat ini adalah komitmen…. dan totalitas….jangan sampai melupakan komitmen. Disini saya belajar menyatukan unsur-unsur dalam diri saya yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. ….Karena komitmen adalah totalitas sebuah perjuangan…dan untuk menggapai harapan tersebut perlu suatu mindset yang utuh dalam memandang suatu kesungguhan dalam sebuah perjuangan,

“Maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain”. (QS. Al Insyirah: 7)

Lalu . .arti Vol-D menurut saya …..

Bagi saya Vol-d adalah suatu sarana penempaan diri , sarana tolong menolong sesama manusia . . karena tolong menolong itu merupakan implikasi dari ukhuwah . .lewat vol-d Allah telah memberikan pengalaman yang teramat sangat luar biasa..

“..dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa..”

Sejauh ini dan selama ini, vol-d telah membuat saya falling in love ;D vol-d membuat saya lebih berani ,hati saya terketuk, mata saya terbuka melihat fenomenna sosial di semesta ini. Dan semua ini lebih meyakinkan saya bahwa bergerak dalam bidang sosial ,berbagi dan  memberi itu sangat menyenangkan sekali. Karena saling tolong menolong itu adalah kodratnya manusia dalam menjalani hidupnya.

 “…..kunci kesuksesan seorang muslim adalah kegemarannya dalam memberi dan kemampuannya dalam berempati terutama kepada mereka yang kekurangan.”

Saya akan belajar belajar dan belajar terus dari setiap pengalaman ini, insyaAllah.
sungguh bila kita telah termotivasi (misalnya dengan tulisan diatas) itu tidak akan pernah berguna kecuali kita berusaha melaksanakannya dengan segenap hati yang ikhlas. Semoga apa yang telah ditulis disini bermanfaat untuk kita semua dan semoga kita mampu menjadi orang yang sungguh-sungguh dalam melakukan segala sesuatu hanya karena mengharapkan ridho dari Allah lillahi ta’ala..

VOLUNTEER DOCTORS ;)
keep on smiling
moving forward
dan.. tetaplah bersahaja . .

Lestari Amaliani 8.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar