Laman

--------------------------------- Memotret kehidupan dalam suatu rangkaian bahasa dan frasa 8.) ---------------------------------

20 Maret 2012

Analisa Gas Darah

ini kali pertama saya meng 'AGD' :) ,setelah beberapa minggu ngecengin alatnya akhirnya dapet kesempatan juga buat nyobain . .alhamdu..lillah . kesampean juga  .
sedikit summary tentang AGD . ..



Pemeriksaan Analisa gas darah penting untuk menilai keadaan fungsi paru-paru.pemeriksaan dapat dilakukan melalui pengambilan darah astrup dari arteri radialis,brakhialis,atau formalis.

Gas darah arteri memungkinkan untuk pengukuran pH (dan juga keseimbangan asam basa), oksigenasi, kadar karbondioksida, kadar bikarbonat, saturasi oksigen, dan kelebihan atau kekurangan basa. Pemeriksaan gas darah arteri dan pH sudah secara luas digunakan sebagai pegangan dalam penatalaksanaan pasien-pasien penyakit berat yang akut dan menahun. Meskipun biasanya pemeriksaan ini menggunakan spesimen dari darah arteri,jika sampel darah arteri tida dapat diperoleh suatu sampel vena campuran dapat digunakan.

Pemeriksaan gas darah juga dapat menggambarkan hasil berbagai tindakan penunjang yang dilakukan, tetapi kita tidak dapat menegakkan suatu diagnosa hanya dari penilaian analisa gas darah dan keseimbangan asam basa saja, kita harus menghubungkan dengan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan data-data laboratorium lainnya.

tabel gas-gas darah normal dari sample arteri  dan vena campuran.

parameter
Sampel arteri
Sampel vena
Ph
7,35-7,45
7,32-7,38
PaCO2

35-45 mmHg
42-50 mmHg
PaO2

80-100mmHg
40 mmHg
Saturasi oksigen
95%-100%
75%
Kelebihan /kekurangan basa
+ atau -2
+ atau -2
HCO3

22-26 mEq/L
23-27 mEq/L


Tujuan analisa gas darah
1.       Menilai tingkat keseimbangan asam dan basa
2.       Mengetahui kondisi fungsi pernafasan dan kardiovaskuler
3.       Menilai kondisi fungsi metabolisme tubuh

Indikasi
1.       Pasien dengan penyakit obstruksi paru kronik.
2.       Pasien deangan edema pulmo.
3.       Pasien akut respiratori distress sindrom (ARDS).
4.       Infark miokard.
5.       Pneumonia
6.       Klien syok
7.       Post pembedahan coronary arteri baypass
8.       Resusitasi cardiac arrest
9.       Klien dengan perubahan status respiratori
10.    Anestesi yang terlalu lama

Faktor yang mempengaruhi pemeriksaan AGD
Gelembung udara
Tekanan oksigen udara adalah 158 mmHg. Jika terdapat udara dalam sampel darah maka ia cenderung menyamakan tekanan sehingga bila tekanan oksigen sampel darah kurang dari 158 mmHg, maka hasilnya akan meningkat.
Antikoagulan
Antikoagulan dapat mendilusi konsentrasi gas darah dalam tabung. Pemberian heparin yang berlebihan akan menurunkan tekanan CO2, sedangkan pH tidak terpengaruh karena efek penurunan CO2 terhadap pH dihambat oleh keasaman heparin.
Metabolisme
Sampel darah masih merupakan jaringan yang hidup. Sebagai jaringan hidup, ia membutuhkan oksigen dan menghasilkan CO2. Oleh karena itu, sebaiknya sampel diperiksa dalam 20 menit setelah pengambilan. Jika sampel tidak langsung diperiksa, dapat disimpan dalam kamar pendingin beberapa jam.
Suhu
Ada hubungan langsung antara suhu dan tekanan yang menyebabkan tingginya PO2 dan PCO2. Nilai pH akan mengikuti perubahan PCO2.
Nilai pH darah yang abnormal disebut asidosis atau alkalosis sedangkan nilai PCO2 yang abnormal terjadi pada keadaan hipo atau hiperventilasi. Hubungan antara tekanan dan saturasi oksigen merupakan faktor yang penting pada nilai oksigenasi darah.

       Komplikasi
Ø       Apabila jarum sampai menebus periosteum tulang akan menimbulkan nyeri
Ø       Perdarahan.
Ø       Cidera syaraf.
Ø       Spasme arteri.


 Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Tindakan pungsi arteri harus dilakukan oleh perawat yang sudah terlatih
  • Spuit yang digunakan untuk mengambil darah sebelumnya diberi heparin untuk mencegah darah membeku
  • Kaji ambang nyeri klien, apabila klien tidak mampu menoleransi nyeri, berikan anestesi lokal
  • Bila menggunakan arteri radialis, lakukan test allent untuk mengetahui  kepatenan arteri
  • Untuk memastikan apakah yang keluar darah vena atau darah arteri, lihat darah yang keluar, apabila keluar sendiri tanpa kita tarik berarti darah  arteri
  • Apabila darah sudah berhasil diambil, goyangkan spuit sehingga darah tercampur rata dan tidak membeku
  • Lakukan penekanan yang lama pada bekas area insersi (aliran arteri lebih deras daripada vena)
  • Keluarkan  udara dari spuit jika sudah berhasil mengambil darah dan tutup ujung jarum dengan karet atau gabus
  • Ukur tanda vital (terutama suhu) sebelum darah diambil
  • Segera kirim ke laboratorium (sito)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar