Setelah berhasil mengumpulkan keberanian kurang lebih selama 4 minggu PKL di RSAI (kelamaan ngumpulin berani, kapan mau majunya ya saya), akhirnya saya memberanikan diri untuk melakukan pemeriksaan langsung pada pasien. Kemarin ba'da magrib . .
sy: "kemana teh?"
t'hesti: "ke lantai firdaus, ikut?"
sy: (dalem hati => lantai firdaus itu ada di lantai 3, berarti pasiennya anak-anak semua) "ikut teh , mau nge BT?"
t'hesti: "iya, udah bisa kan nge-BT?"
sy: "bisa teh . ." (sambil aga deg-degan takut salah, padahal prosedurnya paling simpel sekali itu)
dan akhirnya saya mem-BT 2 pasien hari itu (anak-anak dan ibu-ibu), dengan perolehan waktu perdarahan normal (1 menit).
Waktu perdarahan (bleeding time, BT) adalah uji laboratorium untuk menentukan lamanya tubuh menghentikan perdarahan akibat trauma yang dibuat secara laboratoris. Pemeriksaan ini mengukur hemostasis dan koagulasi. Masa perdarahan tergantung atas : ketepatgunaan cairan jaringan dalam memacu koagulasi, fungsi pembuluh darah kapiler dan trombosit. Pemeriksaan ini terutama mengenai trombosit, yaitu jumlah dan kemampuan untuk adhesi pada jaringan subendotel dan membentuk agregasi.
Terjadinya perdarahan berkepanjangan setelah trauma superfisial yang terkontrol, merupakan petunjuk bahwa ada defisiensi trombosit. Masa perdarahan memanjang pada kedaan trombositopenia ( <100.000/mm3 ada yang mengatakan < 75.000 mm3), penyakit Von Willbrand, sebagian besar kelainan fungsi trombosit dan setelah minum obat aspirin.
Pembuluh kapiler yang tertusuk akan mengeluarkan darah sampai luka itu tersumbat oleh trombosit yang menggumpal. Bila darah keluar dan menutupi luka , terjadilah pembekuan dan fibrin yang terbentuk akan mencegah perdarahan yang lebih lanjut . Pada tes ini darah yang keluar harus dihapus secara perlahan‑lahan sedemikian rupa sehingga tidak merusak trombosit. Setelah trombosit menumpuk pada luka , perdarahan berkurang dan tetesan darah makin lama makin kecil.
BLEEDING TIME
Metode: Duke
Persiapan Pasien: Tidak memerlukan persiapan khusus
Persiapan sample: Darah kapiler
Prinsip: Dibuat luka standar pada daun telinga, lamanya perdarahan sampai berhenti dicatat.
Alat dan bahan:
· Disposable Lanset steril
· Kertas saring bulat
· Stop Watch
· Kapas alkohol
Cara kerja:
- Desinfeksi daun telinga dengan kapas alkohol , biarkan mengering.
- Buat luka dengan disposable lanset steril panjang 2 mm dalam 3 mm. sebagai pegangan pakailah kaca objek dibalik daun telinga dan tepat pada saat darah keluar jalankan stop watch.
- Setiap 30 detik darah yang keluar diisap dengan kertas saring bulat tetapi jangan sampai menyentuh luka
- Bila perdarahan berhenti , hentikan stop watch dan catatlah waktu perdarahan.
Nilai rujukan: 1 – 3 menit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar