karena…
perjalanan itu akan menghilangkan kesedihan.
maka...
jelajahilah bumi Allah yang maha luas ini.
beginilah...
ketika sedang merindui gunung.
rasanya...
ingin menyepi disana.
menapaki...
mencengkram alam.
rebah...
di tanah puncak.
tengadah...
menatap langit yang menyilau biru.
tentu...
seperti yang Tuhan janjikan.
disana...
tersemat kedamaian.
tercipta keagungan.
luas membahana.
kamu…
iya kamu.
siapa lagi.
kamu itu aku.
sebenarnya aku.
izinkan aku bertanya.
tentang komparasi.
antara kamu dan bumi.
apakah hatimu seperti langit?
biru karena dirimu?
atau...
karena lautan di bawahnya?
aku tidak pernah lagi bisa mengerti.
apakah hatimu seperti pelangi?
warna-warni karena dirimu?
atau...
karena gerimis hujan bersamanya?
aku pun tidak pernah bisa mengerti lagi.
apakah hatimu seperti angin?
dingin karena dirimu?
atau...
karena kulitku yang basah?
lagi-lagi aku tidak pernah bisa mengerti.
sudah, sudahlah…
tak perlu dijawab.
ini hanya retorika.
sekelumit metafora yang terliterasi.
aku dan sebenarnya aku.
juga bumi gunung.
tak perlu dijawab.
ini hanya retorika.
sekelumit metafora yang terliterasi.
aku dan sebenarnya aku.
juga bumi gunung.
aamiin... sangat menyentuh sekali... :( :'(
BalasHapus