Laman

--------------------------------- Memotret kehidupan dalam suatu rangkaian bahasa dan frasa 8.) ---------------------------------

26 Januari 2012

Zainab Al-Ghazali

x: "Aslm, ukh, jd bada ashar ni qt liqo?"
y: "Waalaikumsalam, insya Allah teh ;)."
x: "Afwan agak telat.."

sekitar pukul 17.00 di lapang basket kampus, dengan tudung langit cerah, dan berangin . .
di awali dengan bacaan basmalah dan tilawah ,
lantunan ayat suci mengalun di lapang , hening di dalam suatu lingkaran iman, ditemani angin yang semilir membuat suasana semakin syahdu :)

"Melingkar adalah mengokohkan daya...
Melingkar adalah me-reka cipta…
Melingkar adalah menyulam cinta…
Melingkar adalah kita…"
(Ustadz Salim A Fillah)


Alhamdulillah Allah masih memberi kesempatan untuk kita untuk mencari ilmu lebih dan lebih ..
liqo kali ini teh piti cerita tentang seorang pejuang Islam Muslimah . .
yaa.. Zainab Al-Ghazali .
Subhanallah ..semoga bisa termotivasi dan memotivasi =.)




Nama lengkapnya adalah Zaenab Muhammad Al-Ghazali al-Jibili. la lahir pada tahun 1917 Masehi di desa Mayyet Ghamar di sebuah propinsi yang bernama Daqahliyah di Mesir. Ayahnya merupakan salah satu ulama Al-Azhar. la belajar di sebuah madrasah di kampung halamannya sendiri. la belajar ilmu-ilmu agama di bawah asuhan para ulama-ulama besar al Azhar. Di antara ilmu-ilmu yang ia pelajari adalah Ilmu Hadits, Tafsir, dan Fiqih.

Zainab al-Ghazali adalah wanita luar biasa. Seperti Aisha Abd al-Rahman, tokoh asal Mesir ini begitu gigih memperjuangkan persamaan hak kaum perempuan berdasarkan keyakinannya, sesuai doktrin ajaran Islam yang benar. Oleh karenanya, sejarah mencatat Zainab lebih dikenal sebagai aktivis Islam ketimbang cendekiawan Islam.

Saat menginjak usia remaja, Zainab aktif di organisasi Persatuan Kelompok Feminis Mesir yang dibentuk oleh Huda Al-Sharawi tahun 1923. Namun tak lama dia mengundurkan diri dari organisasi itu karena bersebarangan pendapat mengenai perjuangan menuntut kesetaraan.

Dia tidak setuju dengan ide-ide sekular tentang gerakan pembebasan perempuan. Meski demikian, Al-Ghazali tetap menghormati Sharawi dan menyebutnya sebagai seorang wanita yang memiliki komitmen dan keimanan yang baik. Saat usianya 18 tahun (1936), dia mendirikan Asosiasi Wanita Muslim untuk mengorganisasi kegiatan-kegiatan kaum perempuan yang sesuai norma-norma Islam dan ditujukan untuk kepentingan-kepentingan Islam.

Umat Islam berduka. Pada hari Rabu (3/8), dai dan aktivis terkemuka Zainab Al-Ghazali, wafat dalam usia 88 tahun. Dia meninggalkan kenangan tak terlupakan sepanjang aktivitasnya menjalankan dakwah Islam.

Suaminya yang berperan sebagai seorang ekonom yang bernama Haji Muhammad Salim meninggal dunia pada tahun 1966 Masehi. Yaitu di saat Zaenab masih berada di dalam penjara. la tak dikaruniai seorang anak pun. Namun, ia menganggap bahwa semua anak-anak Islam merupakan anak-anaknya juga.

la sangat memfigurkan seorang Hasan al Banna. la menganggap bahwa di antara orang-orang yang telah mempengaruhi kehidupannya, semisal Hasan Al-Hudhaibi, Umar Tilmisani, Hamid Abu Nasir, dan Hasan Al-Banna lah yang paling banyak berpengaruh pada pembentukan jiwa dan sikap hidupnya. Di antara karya-karya tulisnya yang terkenal adalah “Ayyam min Khayati”, Nahwa Ba ‘su Jadid, Maa Kitabullah, Muskilatu Sabab wa Fatayat.”

(dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar