Laman

--------------------------------- Memotret kehidupan dalam suatu rangkaian bahasa dan frasa 8.) ---------------------------------

12 September 2011

Gerakan Sholat Bermanfaat Untuk Kesehatan Tubuh


Sholat  ternyata  tidak  hanya  menjadi  amalan  utama  di  akhirat  nanti, tapi  juga  gerakan-gerakan  salat  adalah  yang  paling  proporsional  bagi  anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sudut medis, sholat adalah gudang obat dari berbagai jenis penyakit. Allah, Sang Maha Pencipta, tahu persis apa yang sangat dibutuhkan oleh  ciptaannya,  khususnya  manusia.  Semua  perintahNya  tidak  hanya  bernilai ketakwaan,  tapi  juga  mempunyai  manfaat  besar  bagi  tubuh  manusia  itu  sendiri. Misalnya, puasa, perintah Allah di rukun Islam ketiga ini sangat diakui manfaatnya oleh para medis dan ilmuwan dunia barat. Mereka pun serta merta ikut berpuasa untuk  kesehatan  diri  dan  pasien  mereka.  Begitu  pula  dengan  sholat, merupakan ibadah yang paling tepat untuk metabolisme dan tekstur tubuh manusia. Gerakan-gerakan di dalam salat pun mempunyai manfaat masing - masing.



Misalnya:
Takbiratul  Ihram: berdiri  tegak,  mengangkat  kedua  tangan  sejajar  telinga,  lalu melipatnya  di  depan  perut  atau  dada  bagian  bawah.  Manfaat:  Gerakan  ini melancarkan  aliran  darah,  getah  bening  (limfe)  dan  kekuatan  otot  lengan.  Posisi jantung  di  bawah  otak  memungkinkan  darah  mengalir  lancar  ke  seluruh  tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah.       Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

Ruku':  Rukuk  yang  sempurna  ditandai  tulang  belakang  yang  lurus  sehingga  bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Manfaat, Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada
tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga kebawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.

I'tidal: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.  Manfaat:  i'tidal  adalah  variasi  postur  setelah  rukuk  dan  sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri  sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.

Sujud: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada  lantai.  Manfaat:  Aliran  getah  bening  dipompa  ke  bagian  leher  dan  ketiak. Posisi jantung di tas otak menyebabkan   darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma'ninah, jangan tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

Duduk: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan  terletak pada posisi telapak  kaki.  Manfaatnya, saat  iftirosy,  kita bertumpu pada pangkal paha yang  terhubung  dengan  syaraf  nervus  Ischiadius. Posisi ini menghindarkan  nyeri  pada  pangkal  paha  yang  sering  menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk  sangat  baik  bagi  pria  sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi  posisi  telapak  kaki  pada  iffirosy  dan  tawarruk  menyebabkan  seluruh  otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.

Salam: Gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal. Manfaatnya untuk relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah. Gerakan sujud dalam sholat tergolong unik. Falsafahnya adalah manusia menundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunoloi (ilmu mengenai kekebalan tubuh   dari  sudut  pandang  psikologis)  yang  didalami   Prof. Sholeh,  gerakan ini mengantar manusia pada derajat setinggi - tingginya. Mengapa?

Dengan  melakukan  gerakan  sujud  secara  rutin,  pembuluh  darah  di  otak  terlatih untuk menerima banyak pasokan oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Itu artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan.

Padahal  setiap  inci  otak  manusia  memerlukan  darah  yang  cukup  untuk  berfungsi secara  normal.  Bahwa  darah  tidak  akan  memasuki  urat  syaraf  di  dalam  otak tersebut   melainkan   ketika   seseorang   bersembahyang   yakni   ketika   sujud.   Urat tersebut  memerlukan  darah  untuk  beberapa  saat  tertentu  saja.  Ini  artinya  darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikuti kadar salat waktu yang diwajibkan oleh Islam.

Risetnya telah mendapat pengakuan dari Harvard Universitry, AS. Bahkan seorang dokter  berkebangsaan  Amerika  yang  tak  dikenalnya  menyatakan  masuk  Islam setelah  diam-diam  melakukan  riset  pengembangan  khusus  mengenai  gerakan sujud.  Di  samping  itu,  gerakangerakan  dalam  salat  mirip  yoga  atau  peregangan (stretching).  Intinya  untuk  melenturkan  tubuh  dan  melancarkan  peredaran  darah.

Keunggulan   sholat   dibandingkan   gerakan   lainnya   adalah   salat   menggerakan anggota tubuh lebih banyak, termasuk jari kaki dan tangan.

Sujud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah  kontraksi  terjadi pada  otot  dada,  bagian  tubuh  yang  menjadi  kebanggaan wanita.     Payudara       tak    hanya      menjadi      lebih    indah     bentuknya       tetapi    juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya. Masih dalam posisi sujud, manfaat lain  bisa dinikmati  kaum  hawa.  Saat  pinggul  dan  pinggang  terangkat  melampaui kepala   dan   dada,   otot-otot   perut   (rectus   abdominis  dan   obliquus   abdominis externuus)  berkontraksi  penuh.  Kondisi  ini  melatih  organ  di  sekitar  perut  untuk mengejan   lebih   dalam   dan   lama.   Ini   menguntungkan   wanita   karena   dalam persalinan  dibutuhkan  pernapasan  yang  baik  dan  kemampuan  mengejan  yang mencukupi. Bila, otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara  alami  ia  justru  lebih  elastis.  Kebiasaan  sujud  menyebabkan  tubuh  dapat mengembalikan   serta   mempertahankan   organ-organ   perut   pada   tempatnya kembali (fiksasi).

Setelah sujud adalah gerakan duduk. Dalam sholat ada dua macam sikap duduk, yaitu  duduk  iftirosy  (tahiyyat  awal)  dan  duduk  tawarruk  (tahiyyat  akhir).  Yang terpenting  adalah  turut  berkontraksinya  otot-otot  daerah  perineum.  Bagi  wanita, inilah   daerah       paling    terlindung      karena      terdapat      tiap lubang,  yaitu liang persen amaan,  dubur  untuk  melepas  kotoran,  dan  saluran  kemih.  Saat  duduk
tawarruk,  tumit  kaki  kiri  harus  menekan  daerah  perineum.  Punggung  kaki  harus diletakkan  di  atas  telapak  kaki  kiri  dan  tumit  kaki  kanan  harus  menekan  pangkal paha  kanan.  Pada  posisi  ini  tumit  kaki  kiri  akan  memijit  dan  menekan  daerah perineum.  Tekanan  lembut  inilah  yang  memperbaiki  organ  reproduksi  di  daerah perineum.

Pada  dasarnya,  seluruh  gerakan  sholat bertujuan  meremajakan  tubuh.  Jika  tubuh lentur,  kerusakan  sel  dan  kulit  sedikit  terjadi.  Apalagi  jika  dilakukan  secara  rutin, maka  sel-sel  yang  rusak  dapat  segera  tergantikan.  Regenerasi  pun  berlangsung lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar. Yang menarik, menurut penelitian Prof. Dr. Muhammad  Soleh  dalam  desertasinya  yang  berjudul  "Pengaruh  Sholat  Tahajjud terhadap   Peningkatan   Perubahan   Respons   Ketahan   Tubuh   Imonologik:   Suatu
Pendekatan Siko Neuroimunologi" dengan desertasi itu, Sholeh berhasil meraih gelar doktor  dalam  bidang  ilmu  kedokteran  pada  program  pasca  sarjana  Universitas Surabaya yang dipertahannkanya beberapa waktu lalu.

Salat  tahajud  ternyata  bukan  hanya  sekadar  salat  tambahan  (sunnah  muakkad) tapi  jika  dilakukan  secara  rutin  dan  ikhlas  akan  bisa  mengatasi  penyakit  kanker. Secara   medis   sholat   ini   menumbuhkan   respons   ketahanan   tubuh   (imonolagi) khususnya  pada  imonoglobin  M,  G,  A  dan  limfositnya yang  berupa  persepsi  dan motivasi positif, serta dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi masalah  yang  dihadapi.  Selama  ini,  ulama melihat  ikhlas  hanya
sebagai  persoalan  mental  psikis.  Namun   sebetulnya  soal  ini   dapat  dibuktikan dengan  teknologi  kedokteran.  Ikhlas  yang  selama  ini  dipandang  sebagai  misteri dapat dibuktikan secara kuantitatif melalui sekresi hormon kortisol.

Parameternya,  bisa  diukur  dengan  kondisi  tubuh.  Pada  kondisi  normal,  jumlah kotrisol  pada  pagi  hari  normalnya  anatra  38-690  nmol/liter.  Sedang  pada  malam hari  atau  setelah  pukul  24:00  normalnya  antara  69-345  nmol/liter.  "Kalau  jumlah hormon kotrisolnya normal, bisa didindikasikan orang itu tidak ikhlas karena tertekan. Bergitu    sebaliknya,      ujarnya     seraya     menegaskan          temuannya ini  membantah paradigma lama  yang menganggap  ajaran  agama  (Islam) semata-mata dogma atau doktrin.

Menurut DR. Sholeh. Orang stes itu biasanya rentan sekali terhadap penyakit kanker dan  infkesi.  Dengan  tahajjud  yang  dialakukan  secara  rutin  dan  disertai  perasaan ihklas serata tidak terpaksa, seseorang akan memiliki respons imun yang baik yang kemungkinan         besar     akan     terhindar     dari   penyakit      infeksi   dan    kanker.     Dan, berdasarkan  hitungan  teknik  medis  menunjukkan,  salat  tahajjud  yang  dilakukan seperti  itu  membuat  orang  mempunyai  ketahan  tubuh  yang  baik.
(to/berbagai  sumber)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar